Semata Kebaikan

Masuk 1 Dzulhijjah 1443 H, Ketua Yayasan Semata: ”Maksimalkan Amal Ibadah di 10 Hari Pertama Dzulhijjah”

Jakarta-Momen 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah biasa dimanfaatkan Rasulullah  ﷺ untuk semakin memaksimalkan ibadah. Hal ini juga yang dapat dicontoh oleh umat islam masa kini. 

Ketua Yayasan Sepakat Mandiri Tajurhalang (Semata) Agus Setiawan mengatakan, 10 hari pertama Dzulhijjah penuh dengan keutamaan. Diantara keutamaannya yang sangat spesial adalah amal ibadah yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai Allah SWT.

“Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Riwayat Bukhari,“Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?”. Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.”, kata Agus Setiawan, Jumat (01/07) saat ditemui usai shalat Jumat.

Dirinya pun mengajak semua kaum muslimin untuuk memaksimalkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan maksimal untuk menggapai keutamaannya.

“Maka mari kita upayakan agar 10 hari pertama bulan Dzulhijjah kita raih keutamaannya dengan beribadah semaksimal mungkin,”ungkap Agus.

Agus pun mengungkapkan beberapa strategi agenda untuk melakukan amal ibadah dengan maksimal di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

“Kita harus membuat agenda amal sholih masing-masing selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, diantara Shalat jamaah pada waktunya, khususnya shalat subuh jangan sampai lewat, kemudian shalat rawatib ba’diyah dan qobliyahnya, lalu mengkhatamkan Al Quran dalam 10 hari yang artinya perhari membaca 3 juz supaya khatam satu kali, kemudian puasa sunnah khususya puasa arafah yang pahalanya menghapus dosa kita dua tahun, kemudian membaca dzikir pagi dan petang, kemudian bersedekah dengan jumlah yang bisa kita lakukan dengan ikhlas, nah bersedekah bisa melalui yayasan semata, kemudian duduk dimasjid menunggu waktu syuruq walau satu hari saja, lalu silaturahim ke keluarga dan tetangga, terakhir qiyyammullail minimal dua rakat tahajjud dan satu rakaat witir,”pungkas pria berkacamata ini penuh semangat.(AF)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *